Untuk … tersayang
Tiga minggu yang lalu…
Untuk pertama kalinya
kulihat kau berdiri tegak lurus lantai
Kulihat alismu yang
berbentuk setengah lingkaran dengan diameter 4 cm
Saat itulah kurasakan
sesuatu yang lain dari padamu
Kurasakan cinta yang
rumit bagaikan invers matriks berordo 5×5
Satu minggu kemudian aku bertemu kau kembali…
Kurasakan cintaku
bertambah,
bagaikan deret
divergen yang mendekati tak hingga
Limit cintaku
bagaikan limit tak hingga
Dan aku semakin
yakin,
hukum cinta kita
bagaikan
hukum kekekalan
trigonometri sin2+cos2 = 1
Kurasakan dunia yang bagaikan kubus ini menjadi milik kita
berdua
Dari titik sudut yang
berseberangan,
kau dan aku bertemu
di perpotongan diagonal ruang
Semakin hari kurasakan cintaku padamu
bagaikan grafik
fungsi selalu naik yang tidak memiliki nilai ekstrim.
Hanya ada titik belok
horizontal yang akan selalu naik
Kurasakan pula
kasihku padamu
bagaikan grafik
tangen (90o < x < 270o)
Namun aku bimbang…
Kau bagaikan asimtot
yang sulit bahkan tidak mungkin kucapai
Aku bingung bagaikan
memecahkan soal sistem persamaan linear
yang mempunyai seribu
variabel dan hanya ada 100 persamaan
Bahkan ekspansi baris
kolom maupun Gauss Jordan pun tak dapat memecahkannya
sumber :
http://charleschristian.wordpress.com/2008/03/08/surat-cinta-matematika/
Share